Untuk mengedukasi masyarakat mengenai penyakit dispepsia pada hari Minggu tanggal 24 April yang lalu New Enzyplex dan Indonesian Food Blogger mengadakan acara IG Live yang berjudul “How to Manage Dyspepsia During Ramadan witn Enzyme Supplementation”.
Bulan Ramadan adalah waktu yang tepat bagi seluruh umat muslim seluruh dunia untuk menyucikan diri dan memperbanyak amal ibadah. Sayangnya kekhusukan beribadah bisa terganggu dengan beragam penyakit yang timbul karena pola hidup yang tidak sehat. Maag atau dispepsia adalah satu penyakit saya yang sering kambuh terutama pada bulan puasa. Makanya waktu saya mengetahui New Enzyplex dan Indonesian Food blogger mengadakan acara yang membahas mengenai dispepsia saya sangat tertarik untuk hadir.
Acara bincang santai yang berlangsung selama sekitar 1 jam ini menghadirkan Dr. Jeffry Alloys Gunawan, SpPD serta Fiona Tjokro dari Indonesian Food Blogger sebagai pembicara. Pada kesempatan ini hadir juga dr. Michael Reo, Medical Senior Manager PT Darya Varia Laboratoria Tbk sebagai moderator. Selama acara live berlangsung para narasumber menjelaskan mengenai dispepsia dan bagaimana cara yang berbuka dan sahur yang baik agar kita terhindar dari penyakit lambung.

Mengenal Dispepsia dan Gejalanya
Dispepsia atau lebih dikenal dengan sakit maag adalah gangguan saluran cerna bagian atas yang terjadinya menetap dan dapat kambuh setiap saat jika ada pemicunya. Gejala yang umum dirasakan oleh penderita biasanya berupa rasa tidak nyaman yang dapat disertai gejala-gejala rasa penuh saat makan, kembung ,cepat kenyang , mual, muntah, nyeri , bersendawa, dan dada terasa panas.
Puasa seharusnya berdampak positif bagi tubuh dan saluran cerna kita, karena selama berpuasa kita mengistirahatkan lambung dan usus kita. Tapi pada saat berpuasa gejala dispepsia sering dirasakan, penyebabnya salah satunya adalah karena pilihan makanan yang buruk. Gorengan dengan cabai rawit dan aneka kudapan bersantan biasanya jadi menu wajib untuk berbuka, padahal makanan berlemak, asam dan makanan pedas adalah makanan yang dapat memicu meningkatnya asam lambung.
Selain makanan pemicu asam lambung ada beberapa faktor lainnya yang dapat mempengaruhi lambung kita, seperti makan dalam jumlah banyak dan terburu-buru juga dapat memicu terjadinya peningkatan asam lambung. Menurut penelitian, beberapa zat di lambung kita produksinya biasanya meningkat akibat lambung kita yang kosong selama kita berpuasa. Meningkatnya hormon hormon gastrin, pepsin, asam lambung dan beberapa hormon lainnya dapat mempengaruhi orang-orang yang mempunyai riwayat penyakit lambung seperti gerd dan tukak lambung.
Walaupun sudah berusaha sebisa mungkin untuk hidup sehat tapi tuntutan pekerjaan sebagai food blogger mengharuskan saya untuk mengkonsumsi beragam makanan terutama pada bulan Ramadan. Belum lagi godaan makanan enak saat acara buka puasa bersama, biasanya membuat saya makan berlebihan dan efeknya akan sangat terasa sesudahnya.


Cara Mencegah dan Mengobati Gejala Dispepsia di Bulan Ramadan
Di dalam lambung kita ada banyak enzim dan zat-zat yang dapat mempengaruhi kesehatan lambung kita. Menurut dr. Jeff ada zat lambung yang bersifat offensive (menyerang) dan ada yang bersifat defensive (melindungi).
Zat dan faktor offensive ini ada banyak seperti asam lambung, bakteri, serta makanan yang pedas, asam dan berlemak. Selain itu katup yang mengalami kelainan seperti gerd dapat menyebabkan asam lambung mudah naik keatas sehingga terasa sampai kerongkongan. Faktor-faktor offensive ini yang dapat menyerang dan melukai lambung sehingga terasa tidak nyaman.
Sementara itu untuk faktor atau zat defensive ini berfungsi melindungi lambung kita agar tidak luka dan bolong. Salah satunya adalah enzim pencernaan seperti amylaze dan lipase. Jadi penting bagi kita untuk menjaga agar faktor offensive dan defensive ini seimbang agar kita dapat terbebas dari perasaan yang tidak nyaman karena lambung yang luka.
Kebiasaan buruk saat berbuka seperti konsumsi karbohidrat dan lemak yang tinggi, kurangnya konsumsi serat dan vitamin, serta makan yang berlebihan dan terburu-buru dapat menyebabkan lambung kewalahan dan berkurangnya produksi enzim-enzim pencernaan yang baik bagi lambung.

Salah satu cara untuk menyeimbangkan faktor offensive dan defensive pada lambung adalah dengan memenuhi kebutuhan enzim pencernaan dengan Suplementasi Enzim Pencernaan yang dikonsumsi saat makan berbuka dan saat makan sahur.
Suplemen Enzim pencernaan yang efektif adalah yang memiliki 3 enzim pencernaan utama yaitu amylase, lipase dan protease yang berfungsi untuk mencerna. Amylase berfungsi untuk mencerna karbohidrat, lipase untuk mencerna lemak dan protease untuk mencerna protein. Selain itu juga mengandung zat Asam Deoksikolat yang membantu enzim lipase mencerna lemak, zat anti kembung yaitu Dimethylpolysiloxane , dan Vitamin B kompleks yang membantu kerja enzim.

Selain mengkonsumsi suplemen enzim pencernaan penting juga bagi kita untuk menerapkan kebiasaan makan yang baik serta tidak makan terburu-buru, dan makan tepat waktu. Pemilihan komposisi makanan dan nutrisi yang tepat juga penting bagi tubuh dan kesehatan lambung. Saat berbuka puasa, disarankan mengkonsumsi makanan mengandung karbohidrat kompleks, protein, sedikit lemak, sayur,buah dan air putih yang cukup.
Pada saat berbuka dianjurkan makan dalam porsi kecil dan menghindari makanan berat, setelah menjalankan ibadah salat magrib baru mengkonsumsi makanan lengkap seperti saat sahur, yakni mengandung karbohidrat, protein, sedikit minyak, serta sayur dan buah yang cukup.

New Enzyplex
New Enzyplex adalah suplemen enzim pencernaan yang mengandung 3 enzim utama pencernaan (amylase, lipase, dan protease) serta mengandung zat asam deoksikolat, dimethylpolysiloxane , dan Vitamin B kompleks. Kandungan enzim dan zat-zat lainnya pada New Enzyplex dapat membantu menyeimbangkan enzim pencernaan pada lambung.
New Enzyplex telah terbukti selama lebih dari 30 tahun di pasar Indonesia efektif dan aman digunakan untuk memenuhi kebutuhan enzim pencernaan dan membantu mencegah serta mengatasi gejala-gejala dispepsia seperti rasa kembung dan mual.
New Enzyplex adalah produk enzim pencernaan yang bekerja maksimal bila ada makanan. Jadi sebaiknya New Enzyplex dikonsumsi saat sedang makan atau beberapa menit setelah makan. Karena termasuk obat pregnancy tipe C maka New Enzyplex dapat dikonsumsi oleh ibu hamil jika ada indikasi dan sesuai petunjuk dokter yang merawat.
Artikel ini diikutsertakan dalam Enzyplex Writing Competition bersama Indonesian Food Blogger

No Comments